Kata
bisnis sudah tidak asing lagi terdengar. Banyak orang yang memilih jalan ini
untuk mengembangkan harta yang dimilikinya. Namun, berbisnis itu sendiri
memiliki aturan-aturan tersendiri. Islam telah mengatur hal-hal yang
berhubungan dalam hal bermuamalat, salah satunya adalah berbisnis.
Bisnis
bukan hanya sekedar memperhitungkan berapa besar omset yang akan di terima dan
berapa banyak kerugian yang terjadi. Melainkan bisnis yang dapat berkembang
sepanjang masa, sesuai dengan kompetensi yang dimiliki dan yang terpenting
adalah bagaimana kita dapat menumbuhkan jiwa bermuamalat terhadap sesama umat
manusia khususnya sesama umat muslim.
Untuk
menjalankan hal tersebut, tentunya di butuhkan pemahaman mengenai konsep
syariah dalam berbisnis. Jika diperhatikan secara global,
memang perilaku tersebut kelihatan remeh, tetapi sebaliknya, jika benar-benar
diperhatikan, maka akan dapat membuat pola transaksi jual beli yang sehat,
menyenangkan dan bahkan menguntungkan. Adapun hal-hal yang harus dimiliki dalam
bermuamalat dan juga telah dipertegas di dalam Al-Qur’an, yakni :
ü Adil
terhadap siapa saja agar terciptanya kenyaman terhadap siapa saja yang terlibat
dalam interaksi bermuamalat.
ü Jujur dalam hal berinteraksi, terutama dalam
berbisnis sangat di perlukan. Jika tidak ada kejujuran, tentunya akan
memperburuk kondisi bisnis yang dijalani.
ü Amanah dalam berbisnis dimaksudkan agar tidak
timbul rasa kecurigaan antara satu pihak dengan pihak lainnya. Pembisnis muslim
seharusnya tidak menzholimi kepercayaan yang diberikan kepadanya.
ü Ramah, sikap ini
tentunya menetukan pelanggan atau klien yang akan berhubung dengan usaha yang
dijalani. Jika tidak ada sikap ramah, berarti secara tidak langsung kita
menjauhkan diri dari klien atau pelanggan. Dan tentunya usaha yang dijalani
tidak akan berjalan tanpa adanya keterlibatan dari pihak lain.
ü Sabar merupakan
cerminan pembisnis muslim yang sukses. Dimana ia tidak akan pernah menyerah sekalipun
usahanya gagal. Dengan sikap sabar, seseorang akan terus berjuang untuk
memajukan usahanya agar tidak mati ditengah jalan.
Di era modernisasi ini, banyak orang yang
mengabaikan hal tersebut. Padahal, jika kita berusaha, berbisnis atau bermualat
terlepas dari beberapa hal di atas, kita tidak akan mencapai kesuksesan yang
hakiki. Bisa jadi bisnis kita kandas di tengah jalan dan kita pun menyerah
begitu saja. Atau mungkin kita memperoleh kesuksesan di dunia, namun berakibat
kesengsaraan di akhirat.
Kunci etis seorang pembisnis terletak pada
perilakunya. Seorang pembisnis muslim wajib untuk berpegang teguh pada etika
dan moral berbisnis islami. Pada derajat ini, Insyaallah akan terbukanya pintu
rezeki, dimana terbukanya pintu rezeki adalah dengan akhlak mulia tersebut.
Akhlak yang mulia adalah modal dasar suksesnya pembisnis.
Satu hal lagi yang perlu diyakini oleh
pembisnis adalah , bahwa perjalanan menuju kesuksesan
perlu sikap percaya diri, tidak ada yang perlu ditakuti selain hanya kepada
Allah. Yakinkan semuanya bahwa selalu ada jalan dalam setiap permasalahan. Cara
yang baik selalu diridhai oleh Allah SWT. Insyaallah, bembisnis syariah akan
sukses dunia maupun akhirat. Jika telah berazzam (bercita-cita/berkeinginan),
maka tawakkallah kepada Allah Swt.